Penggunaan:

STD Direct Flow Chip adalah kit diagnostik vitro untuk deteksi organisme pathogen yang menyebabkan penyakit menular seksual (STD) di manusia. Organisme yang menyebabkan infeksi ini biasanya sulit untuk dideteksi dan terdiri dari berbagai macam virus, bakteri dan parasit, yang dimana bisa terjadi koinfeksi. metode yang saat ini dipakai untuk penggunaan diagnostik sangat melelahkan dan tidak selalu akurat 100%. STD Direct Flow Chip dapat sekaligus mendeteksi 11 pathogen yakni: Chlamydia trachomatis1* , Haemophilus ducreyi, Herpes simplex virus 1 and Herpes simplex virus 2, Mycoplasma genitalium, Mycoplasma hominis, Neisseria gonorrhoeae, Treponema pallidum, Trichomonas vaginalis and Ureaplasma2 (urealyticum/parvum). STD Direct Flow Chip Kit memungkinkan deteksi agen infeksi ini secara langsung melalui berbagai macam sampel klinikal ( urin, semen, sitologi endoserviks berbasis cairan dan uretral, endocervical, vaginal, anal dan pharyngeal swabs) tanpa melalui ekstraksi DNA maupun DNA murni dari berbagai jenis tipe sampel klinikal tersebut.

Prinsip:

STD Direct Flow Chip Kit ini berdasarkan pada metodologi yang menyangkut amplifikasi bakteri,viral dan protozoal DNA secara bersamaan dengan multiplex PCR hanya dengan sekali prosedur dan secara langsung melalui ekstraksi seluler, dilanjuti dengan hibridisasi dari membran dengan DNA spesifik menggunakan DNA-Flow Technology untuk platform HybriSpot baik automatic ataupun manual. Amplicons biotinylated dibuat setelah multiplex PCR sudah dihibridisasi di membran berisikan array dari probe spesifik untuk setiap pathogen manusia dan juga amplifikasi dan hibridisasi control probe. Berbeda dengan hibridisasi konvensional di permukaan, Teknologi DNA-Flow memungkinkan binding dengan kecepatan luar biasa dari produk PCR dan probe spesifik di lingkungan tiga dimensional porous. Ketika binding sudah terjadi dengan amplicons dan probenya yang sesuai, signal nya dapat divisualisasi dengan reaksi colorimetric immunoenzymatic dengan
Streptavidin-Phosphatase dan chromogen (NBT-BCIP), yang mampu memproduksi endapan yang tidak larut di membran yang bisa terjadi hybridization. Hasilnya kemudian dianalisa otomatis dengan software HybriSoft

STORAGE AND STABILITY CONDITIONS:

STD Direct Flow Chip Kit terdiri dari tiga komponen yang disuplai di kotak yang berbeda:

  • STD Direct Flow Chip Kit (PCR Reagents): Shipment saat 2-8 °C. Ketika penerimaan, harus disimpan pada temperatur 2-8 °C. Barang tersebut akan stabil hingga expire date yang sudah ditentukan. PCR Reagents harus disimpan di area bebas dari DNA ataupun produk PCR untuk menghindari kontaminasi. Setelah paket berisikan strip tube dengan PCR diliofilisasi mix dibuka, disimpan sisa tube hingga maksimum satu minggu saat 2-8 °C di paket orisinil nya.
  • STD Chips: Dikirim dan disimpan diantara 2-8 °C. Jangan dibekukan. Chip nya stabil digunakan hingga waktu expire
  • Hybridization Reagents: Dikirim dan disimpan diantara 2-8 °C. Jangan dibekukan. Hybridization Reagen stabil hingga tanggal expire yang sudah ditentukan. Hybridization Reagen A harus dipre heat saat 41°C di dalam thermostatic bath or heater (hanya untuk manual format) sebelum pemakaian dan sisa dari hybridization reagen harus dipakai sesuai dengan room temperature (20-25°C). Setelah packaging berisikan chip sudah dibuka, simpan foam cyndricial dan paket sorbent didalam hingga selesai penggunaan untuk menjamin preservasi yang cukup baik untuk membran

Harap melihat kembali panduan penggunaan untuk informasi lebih lanjut

 

STD Direct Flow Chip Kit (PCR Reagents) Kemenkes RI AKL 20303027804

VITRO Flow Chip Hybridization Reagents Type I (Auto) KEMENKES RI AKL 20303025507

Graha Megatama Indonesia
id_IDIndonesian